Journal of School Psychology

 

Apa yang Efektif dalam Program Anti-Perundungan? Analisis Komponen Intervensi yang Efektif.



Kaila Febriono Putri

 Abstrak

Hasil menunjukkan bahwa keberadaan sejumlah komponen intervensi (misalnya, pendekatan seluruh sekolah, kebijakan anti-perundungan, aturan kelas, informasi untuk orang tua, keterlibatan teman sebaya informal, dan pekerjaan dengan korban) secara signifikan terkait dengan ukuran efek yang lebih besar untuk hasil pelaku perundungan di sekolah. Keberadaan keterlibatan teman sebaya informal dan informasi untuk orang tua terkait dengan ukuran efek yang lebih besar untuk hasil korban perundungan di sekolah

1. intervensi dan Pencegahan yang Efektif

    Penelitian menunjukkan bahwa program anti-perundungan dapat mengurangi perundungan di sekolah, baik dari segi pelaku maupun korban. Fokus pada pencegahan perundungan berbasis sekolah sangat penting.

2. Kerangka Kerja Sosio-Ekologis

    Pendekatan sosio-ekologis menekankan bahwa perilaku perundungan dipengaruhi oleh berbagai faktor dari lingkungan sekolah hingga individu. Oleh karena itu, program anti-perundungan yang efektif perlu mempertimbangkan berbagai tingkatan ini.

3. Tujuan

   Tujuan utama dari studi ini adalah untuk mengidentifikasi komponen intervensi spesifik yang secara signifikan terkait dengan pengurangan perundungan di sekolah.

4. Studi Saat Ini

    Studi ini menganalisis berbagai program anti-perundungan untuk menentukan komponen mana yang paling efektif dalam mengurangi perundungan.

5. Metode

• Penelusuran dan penyaringan dilakukan untuk memilih studi yang relevan.

• Studi yang termasuk dalam analisis ini dikodekan berdasarkan komponen intervensi tertentu.

• Komponen-komponen tersebut mencakup berbagai tingkatan seperti sekolah, kelas, guru, orang tua, teman sebaya, dan individu.

6. Komponen Intervensi yang Dikodekan

Komponen intervensi dalam studi ini dikategorikan ke dalam beberapa tingkatan berbeda, yang mencakup :

• Tingkat Sekolah : Komponen seperti pendekatan seluruh sekolah (whole-school approach) dan kebijakan anti-perundungan.

• Tingkat Kelas : Termasuk aturan kelas dan manajemen kelas yang terkait dengan program anti-perundungan.

• Tingkat Guru : Pelatihan dan informasi untuk guru tentang cara menangani perundungan di sekolah.

• Tingkat Orang Tua : Keterlibatan orang tua melalui penyebaran informasi dan partisipasi dalam program anti-perundungan.

• Tingkat Teman Sebaya : Keterlibatan teman sebaya secara informal dan formal dalam kegiatan intervensi, serta dorongan untuk membantu sebagai pengamat (bystander) yang positif.

• Tingkat Individu : Termasuk kerja langsung dengan pelaku dan korban perundungan, serta program kerja kelompok kooperatif.

7. Analisis dan Hasil

Analisis dilakukan dengan menggunakan pendekatan meta-analisis, di mana hasil-hasil dari berbagai studi dievaluasi dan dibandingkan untuk menentukan komponen mana yang paling efektif. Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa adanya sejumlah komponen tertentu secara signifikan terkait dengan hasil yang lebih baik dalam mengurangi perundungan di sekolah, baik dari segi pelaku maupun korban.

8. Diskusi

Temuan studi ini memberikan kontribusi penting bagi pemahaman tentang apa yang bekerja dalam program anti-perundungan. Terutama, studi ini menunjukkan pentingnya pendekatan yang melibatkan seluruh komunitas sekolah, serta keterlibatan teman sebaya dan orang tua dalam program anti-perundungan.

9. Kesimpulan

Berdasarkan analisis ini, disarankan bahwa program anti-perundungan yang efektif harus mencakup komponen-komponen yang menargetkan berbagai tingkatan dalam lingkungan sekolah, mulai dari kebijakan sekolah hingga keterlibatan individu. Ini penting untuk mengurangi perundungan secara signifikan dan menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman bagi semua siswa.


Nama : Kaila Febriono Putri

NIM : 24091377192

Prodi : D4 Administrasi Negara


Komentar